Nilai Transaksi Menakjubkan Indonesia Fair 2018 di Bangladesh

By Admin

nusakini.com-- Indonesia Fair 2018 diselenggarakan di Dhaka, Bangladesh, pekan lalu. Kegiatan tersebut sukses membukukan nilai transaksi hingga USD279,19 juta atau lebih dari Rp3,76 triliun, yang didapatkan dari Temu Bisnis dan pameran dagang. 

Indonesia Fair 2018 diselenggarakan sebagai kegiatan promosi terpadu yang menggabungkan misi dagang, pertunjukan budaya, dan promosi pariwisata. Misi dagang dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Arlinda. Sementara, pertunjukan budaya dan promosi pariwisata diselenggarakan atas kerja sama antara KBRI Dhaka dengan Kementerian Pariwisata dan Dhakabashi, salah satu lembaga seni di Bangladesh. 

“Hasil yang dicapai pada Indonesia Fair 2018 di luar dugaan, dimana produk perdagangan dan jasa Indonesia mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat Bangladesh. Pencapaian ini merupakan awal yang baik bagi upaya penguatan kerja sama perdagangan Indonesia-Bangladesh," demikian disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Bangladesh, Rina P. Soemarno. 

Secara khusus, Dubes Rina memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pelaku usaha Indonesia yang ikut serta dalam pameran dagang di Indonesia Fair 2018. Ia berharap pelaku usaha nasional dapat memperluas jangkauan usahanya melihat potensi pasar Bangladesh yang begitu besar. 

Indonesia Fair 2018 diawali dengan kegiatan Forum Bisnis dan Temu Bisnis, di mana Kementerian Perdagangan membawa 93 pelaku usaha dari 43 perusahaan. Menanggapi pencapaian transaksi bisnis pada Indonesia Fair 2018, Arlinda mengatakan, “Keberhasilan misi dagang di Bangladesh membuktikan bahwa Bangladesh adalah mitra dagang yang sangat potensial bagi Indonesia, sehingga pasar Bangladesh perlu digarap dengan lebih serius." Pasar yang sangat potensial khususnya adalah di sektor industri transportasi (kereta api, otomotif, dan suku cadang); komoditas unggulan seperti minyak sawit, rempah-rempah, kopi dan teh; serta produk lainnya seperti makanan dan minuman, fesyen, serta furnitur. 

“Sebagai negara emerging market, Bangladesh memberikan peluang kerja sama perdagangan dan investasi yang sangat baik," imbuhnya. 

Selain Forum Bisnis, Temu Bisnis, dan pameran dagang, berbagai program promosi budaya dan pariwisata juga dilaksanakan selama berlangsungnya Indonesia Fair 2018. Para pengunjung pameran antara lain disuguhkan pergelaran tari-tarian tradisional Indonesia dari 6 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Papua, Jakarta, dan Jawa Barat oleh tim kesenian KBRI Dhaka dan Dhakabashi. 

Pemutaran film-film pendek, baik dokumenter maupun fiksi juga dilakukan untuk memperkenalkan kehidupan sosial masyarakat Indonesia kepada masyarakat Bangladesh. Film yang diputar selama pameran berjudul Sekola Di Lao, Ramuan Ajaib, Kita vs Korupsi, dan Ina Lefa. 

Untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, talkshow yang mengenalkan “10 New Bali" dan industri pariwisata Indonesia diselenggarakan dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Pariwisata dan Angkasa Pura I. Demo kopi dan tea tasting juga dilakukan selama pameran untuk mempromosikan komoditas unggulan Indonesia tersebut. (p/ab)